Penjelasan di Balik 'Suka' Menyayat Diri Saat Depresi - Semua orang bisa berisiko terkena depresi. Ketika tekanan mental menumpuk menjadi depresi, seseorang yang depresi bisa terdorong untuk melukai dirinya sendiri seperti menyayat lengannya atau bahkan berusaha bunuh diri. Mengapa hal ini bisa tejadi? Berikut ini adalah penjelasan dari ahlinya:
Ahli psikologi Professor Ellen Townsend dari University of Nottingham mengatakan bahwa pada dasarnya orang mulaiki dirinya sendiri di doronh oleh perasaan sakit emosional luar biasa. Mereka mencari cara untuk bisa merasa lebih baik dan melukai diri sendiri jadi salah satu solusinya.
Hasil dari studi tersebut melihat bahwa orang yang melukai diri sendiri akan merasa jadi lebih baik. Hanya saja dikethui juga bahwa efek manfaat dari melukai diri sendiri ini akan hilang bila terus dilakukan.
Menurut Prof Ellen, rasa sakit fisik bisa memberikan efek 'menenangkan' dan efek adiktif yang sama seperti narkoba pada orang dengan tekanan mental. Oleh karena inin aktivitas yang di adopsi sebuah sistem pertahanan (coping mechanism).
Kebanyakan orang yang melukai drinya sendiri saat depresi adalah karena merasa sakit secara emosional. Apa yang membuat aktivitas melukai diri sendiri ini semakin berbahaya adalah karena pelakuknya jarang meminta bantuan orang lain. Mereka sadar kalau apa yang dilakukan adalah hal yang salah dan tak lazin sehingga taku mendapat cap negatif dari orang sekitar.
Menjadi kekhawatiran adalah kegiatan ini lama-lama menjadi lebih intensif yang bisa mengakibatkan seseorang nekat untuk melakukan bunuh diri.
Mereka sebetulnya sadar apa yang sedang dilakukankan tidak benar dan takut di marah atau dilihat sebagai orang yang hanya mencari perhatian.
Menurut data dari WHO bunuh diri sendiri adalah penyebab kematian terbesar kedua di dunia pada orang-orang di kelompok umur 15-29 tahun.
Demikian mengenai Penjelasan di Balik 'Suka' Menyayat Diri Saat Depresi, semoga postingan kali ini bisa bermanfaat buat kalian semuanya.
Ahli psikologi Professor Ellen Townsend dari University of Nottingham mengatakan bahwa pada dasarnya orang mulaiki dirinya sendiri di doronh oleh perasaan sakit emosional luar biasa. Mereka mencari cara untuk bisa merasa lebih baik dan melukai diri sendiri jadi salah satu solusinya.
Hasil dari studi tersebut melihat bahwa orang yang melukai diri sendiri akan merasa jadi lebih baik. Hanya saja dikethui juga bahwa efek manfaat dari melukai diri sendiri ini akan hilang bila terus dilakukan.
Menurut Prof Ellen, rasa sakit fisik bisa memberikan efek 'menenangkan' dan efek adiktif yang sama seperti narkoba pada orang dengan tekanan mental. Oleh karena inin aktivitas yang di adopsi sebuah sistem pertahanan (coping mechanism).
Kebanyakan orang yang melukai drinya sendiri saat depresi adalah karena merasa sakit secara emosional. Apa yang membuat aktivitas melukai diri sendiri ini semakin berbahaya adalah karena pelakuknya jarang meminta bantuan orang lain. Mereka sadar kalau apa yang dilakukan adalah hal yang salah dan tak lazin sehingga taku mendapat cap negatif dari orang sekitar.
Menjadi kekhawatiran adalah kegiatan ini lama-lama menjadi lebih intensif yang bisa mengakibatkan seseorang nekat untuk melakukan bunuh diri.
Mereka sebetulnya sadar apa yang sedang dilakukankan tidak benar dan takut di marah atau dilihat sebagai orang yang hanya mencari perhatian.
Menurut data dari WHO bunuh diri sendiri adalah penyebab kematian terbesar kedua di dunia pada orang-orang di kelompok umur 15-29 tahun.
Demikian mengenai Penjelasan di Balik 'Suka' Menyayat Diri Saat Depresi, semoga postingan kali ini bisa bermanfaat buat kalian semuanya.
Comments
Post a Comment