4 Makanan yang Harus Dihindari saat Minum Obat - Saat sedang minum obat, maka sebaiknya baca pentujuk pemakaian obat sebelum di minum? Sebaiknya hal ini selalu Anda lakukan. Agar obat yang masuk dalam tubuh Anda bisa bekerja dengan baik dan tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan pada tubuh Anda.
Obat bisa berinteraksi dengan zat lain yang masuk dalam tubuh, termasuk juga zat dalam makanan. Interaksi obat dengan zat makanan tertentu bisa menimbulkan perubahan dalam bagaimana obat bekerja.
Apa akibat interaksi obat dengan makanan?
Beberapa hal yang bisa diakibatkan karena interaksi obat dan makanan:
- Mencegah obat bekerja seperti fungsinya
- Menggubak tubuh Anda bagaimana menggunakan makanan
- Menyebabkan efek samping lebih buruk atau lebih baik
- Menyebabkan efek samping baru
Apa saja interaksi obat dan makanan yang paling sering terjadi?
Memang sebelum atau sesudah minum obat Anda dianjurkan untuk makan terlebih dahulu. Namun Anda juga harus tahu mengenai interkasi obat dan makanan. Dibawah ini adalah interaksi obat dan makanan yang umumnya terjadi:
1. Grapefruit (Jeruk Bali merak) dengan beberapa obat
Jeruk bali merah dapat berinteraksi dengan salah satu obat tertentu. Salah satunya adlaah dengan statin(obat penunrun kolestrol). Jeruk bali merah dapat meningkatkan jumlah obat statin dalam darah, sehingga dapat menyebabkan efek samping yang lebih besar.
Jeruk bali mera juga bisa berinteraksi dengan obat golongan calcium channel blockers (obat untuk tekanan darah tinggi), seperti felodipine, nicardipine, nisoldipone, amlodipine, diltiazem, dan nifedipine. Jeruk bali merah dapat menggangu pemecahan obat-obat tersebut, sehingga bisa menyebabkan tekanan darah menjadi lebih tinggi.
Ada beberapa obat lagi yang dapat berinteraksi dengan jeruk bali merah, yaitu antihistammin, obat pengganti tiroid, obat kontrasepsi, obat penghambat asam lambung, dan obat penenkan batuk dekstrometorfan. Di sarankan untuk menghindari makan jeruk bali saat sedang mengonsumsi obat-obatan.
Lalu kenapa interaksi jeruk bali merah dengan beberapa obat tertentu bisa menimbulkan efek samping? Dalam jeruk bali merah terdapat senyawa yang bernama furanocoumarin yang bisa mengibat karakteristik obat tersebut. Sehingga, kadar obat dalam darah dapat lebih rendah atau lebih tinggi dan menimbulkan efek samping.
2. Sayuran Hijau (vitamin K) dengan Warfarin
Wafarin adalah obat pengencet darah yang dapat membantu mencegah pembekuan darah. Obat ini bekerja dengan cara mengganggu vitamin K-faktor pembekuan darah dependen. Sehingga, mengonsumsi sayuran hhijau yang mengandung vitamin K tinggi dapat menurunkan kinerka obat warfarin.
Beberapa sayuaran yanga mengandung vitamin K tinggi adalah bayam, kale, brokoli, sawi, lobak hijau, kol brussel, dan assparagus. Namun bukan berarti Anda harus meninggalkan sayuran hijau tersebut. Justru Anda harus mengonsumsi sayuran hijau secara konsisten sesuai kebiasaan Anda sehari-hari. Pengurangan atau peningkatan secara tiba-tiba malah bisa menimbulkan masalah.
3. Cokelat dengan Monoamine Oxidase Inhibitor (MAIO)
MAIO adalah obat untuk mengobati depresi dan penyakit parkinson. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pemecahan asam amino tyramine dalam darah. Karena asam amino tryamine yang tinggi dalam darah bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah. Sehingga mengonsumsi makanana yang mengandung kadar tyrammine tinggi, seperti cokelat, dapat menggangu kerja obat ini. Selain cokelat, makana lain yang tinggi tyramine adalah aging fermentasi, seperti pepperoni, sosis dan ham.
4. Susu/Produk Susu dengan Antibiotik
Susu atau produk susu lainnya seperti yoghurt dan keju dapat mencegah penyerapan antibiotik, seperti tetrasikiln dan ciprofloxacin. Kalsium dalam susu yang dapat mengikat antibiotik pada lambung dan usus kecil bagian atas untuk membentuk senyawa yang dapat larut. Sehingga penyerapan antibiotik oleh tubuh dapat terganggu.
Untuk mencegah hal ini terjadi, Anda disarankan untuk minum antibiotik satu jam atau dua jam setelah makan. Anda mungkin perlu benar-benar menghindari susu.
Bagaimana sekarang sudah tahukan apa saja makanan yang harus di hindari saat minum obat tertentu. Bukan berarti Anda tidak boleh makan yang disebut diatas tadi, hanya saja hindari saat Anda sedang minum obat seperti yang tertera di atas tadi. Dan jika masih ragu, maka Anda bisa berkonsultasi dulu pada dokter saat akan minum obat, makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh Anda makan.
Demikian mengenai 4 Makanan yang Harus Dihindari saat Minum Obat, semoga postingan kali ini bisa bermanfaat buat kalian semuanya.
Obat bisa berinteraksi dengan zat lain yang masuk dalam tubuh, termasuk juga zat dalam makanan. Interaksi obat dengan zat makanan tertentu bisa menimbulkan perubahan dalam bagaimana obat bekerja.
Apa akibat interaksi obat dengan makanan?
Beberapa hal yang bisa diakibatkan karena interaksi obat dan makanan:
- Mencegah obat bekerja seperti fungsinya
- Menggubak tubuh Anda bagaimana menggunakan makanan
- Menyebabkan efek samping lebih buruk atau lebih baik
- Menyebabkan efek samping baru
Apa saja interaksi obat dan makanan yang paling sering terjadi?
Memang sebelum atau sesudah minum obat Anda dianjurkan untuk makan terlebih dahulu. Namun Anda juga harus tahu mengenai interkasi obat dan makanan. Dibawah ini adalah interaksi obat dan makanan yang umumnya terjadi:
1. Grapefruit (Jeruk Bali merak) dengan beberapa obat
Jeruk bali merah dapat berinteraksi dengan salah satu obat tertentu. Salah satunya adlaah dengan statin(obat penunrun kolestrol). Jeruk bali merah dapat meningkatkan jumlah obat statin dalam darah, sehingga dapat menyebabkan efek samping yang lebih besar.
Jeruk bali mera juga bisa berinteraksi dengan obat golongan calcium channel blockers (obat untuk tekanan darah tinggi), seperti felodipine, nicardipine, nisoldipone, amlodipine, diltiazem, dan nifedipine. Jeruk bali merah dapat menggangu pemecahan obat-obat tersebut, sehingga bisa menyebabkan tekanan darah menjadi lebih tinggi.
Ada beberapa obat lagi yang dapat berinteraksi dengan jeruk bali merah, yaitu antihistammin, obat pengganti tiroid, obat kontrasepsi, obat penghambat asam lambung, dan obat penenkan batuk dekstrometorfan. Di sarankan untuk menghindari makan jeruk bali saat sedang mengonsumsi obat-obatan.
Lalu kenapa interaksi jeruk bali merah dengan beberapa obat tertentu bisa menimbulkan efek samping? Dalam jeruk bali merah terdapat senyawa yang bernama furanocoumarin yang bisa mengibat karakteristik obat tersebut. Sehingga, kadar obat dalam darah dapat lebih rendah atau lebih tinggi dan menimbulkan efek samping.
2. Sayuran Hijau (vitamin K) dengan Warfarin
Wafarin adalah obat pengencet darah yang dapat membantu mencegah pembekuan darah. Obat ini bekerja dengan cara mengganggu vitamin K-faktor pembekuan darah dependen. Sehingga, mengonsumsi sayuran hhijau yang mengandung vitamin K tinggi dapat menurunkan kinerka obat warfarin.
Beberapa sayuaran yanga mengandung vitamin K tinggi adalah bayam, kale, brokoli, sawi, lobak hijau, kol brussel, dan assparagus. Namun bukan berarti Anda harus meninggalkan sayuran hijau tersebut. Justru Anda harus mengonsumsi sayuran hijau secara konsisten sesuai kebiasaan Anda sehari-hari. Pengurangan atau peningkatan secara tiba-tiba malah bisa menimbulkan masalah.
3. Cokelat dengan Monoamine Oxidase Inhibitor (MAIO)
MAIO adalah obat untuk mengobati depresi dan penyakit parkinson. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pemecahan asam amino tyramine dalam darah. Karena asam amino tryamine yang tinggi dalam darah bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah. Sehingga mengonsumsi makanana yang mengandung kadar tyrammine tinggi, seperti cokelat, dapat menggangu kerja obat ini. Selain cokelat, makana lain yang tinggi tyramine adalah aging fermentasi, seperti pepperoni, sosis dan ham.
4. Susu/Produk Susu dengan Antibiotik
Susu atau produk susu lainnya seperti yoghurt dan keju dapat mencegah penyerapan antibiotik, seperti tetrasikiln dan ciprofloxacin. Kalsium dalam susu yang dapat mengikat antibiotik pada lambung dan usus kecil bagian atas untuk membentuk senyawa yang dapat larut. Sehingga penyerapan antibiotik oleh tubuh dapat terganggu.
Untuk mencegah hal ini terjadi, Anda disarankan untuk minum antibiotik satu jam atau dua jam setelah makan. Anda mungkin perlu benar-benar menghindari susu.
Bagaimana sekarang sudah tahukan apa saja makanan yang harus di hindari saat minum obat tertentu. Bukan berarti Anda tidak boleh makan yang disebut diatas tadi, hanya saja hindari saat Anda sedang minum obat seperti yang tertera di atas tadi. Dan jika masih ragu, maka Anda bisa berkonsultasi dulu pada dokter saat akan minum obat, makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh Anda makan.
Demikian mengenai 4 Makanan yang Harus Dihindari saat Minum Obat, semoga postingan kali ini bisa bermanfaat buat kalian semuanya.
Comments
Post a Comment