Teknologi akan berkembang dan terus berkembang, termasuk di Indonesia
Sepeda motor standar dimodifikasi berbahan bakar bioetanol plus air. Sebanyak 500 mili air tampak diletakkan tepat di jok belakang, berdampingan dengan bioetanol di dalam sebuah tempat transparan.
Hebatnya, air tersebutlah yang digunakan untuk menjadi bahan bakar menembus 300 kilometer perjalanan. Team auto Physics (TOP) Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil melaunching sepeda motor berbahan bahan bioetanol plus air alias tanpa premium, dan sepeda motor berbahan bakar premium plus air untuk hemat premium, setelah beberapa tahun mengalami try and error di Biro Rektor USU, Rabu (19/11/2014).
Launching sepeda motor tersebut merupakan hasil support dari Pertamina yang akan segera mempatenkan karya mahasiswa Fakultas MIPA USU tersebut di Jakarta pekan depan.
"Ini menjawab tuntutan masyarakat, khususnya karena bbm naik, global warming dan krisis energi. Bukan kebetulan karena bbm yang baru saja naik, tapi ini merupakan kesadaran mahasiswa untuk segera menyelesaikannya sesegera mungkin yang kebetulan selesai dengan pasca dinaikkannya BBM," ujar Dr Tulus Ikhsan Nst, Dosen pembimbing, inventor TOP USU usai launching sepeda motor di hadapan pihak pertamina dan perwakilan rektor USU.
Menurutnya, tidak ada yang sia-sia walaupun sejak 2009 bergumul dengan peralatan yang tidak memadai, dan percobaan demi percobaan yang beberapa kali mengalami kegagalan.
Tapi teamnya yang terdiri dari sepuluh mahasiswa jurusan Fisika ini tidak mau berhenti mencoba hingga akhirnya berhasil menuangkan 100 persen ilmu Fisika untuk mengkonsep sepeda motor ajaib yang sebentar lagi akan dipatenkan dan dipamerkan oleh Pertamina.
"Kita mendapat sokongan dari Pertamina, Pertamina membiayai ide kami ini hingga akhirnya sepeda motor yang diciptakan untuk menjawab tuntutan masyarakat Indonesia khususnya kota Medan dapat segera terealisasi. Tidak menutup kemungkinan setelah dipatenkan dan mendapatkan paten granted, sepeda motor ini bisa layak dipakai semua orang," katanya.
Sementara itu M Iqbal, anggota TOP USU, mahasiswa semester 5, menuturkan tidak perduli pandangan orang sekelilingnya terhadap hasil karya teamnya yang dianggap sebelah mata karena pengerjaannya yang cukup memakan waktu. Pasalnya, hal itu kini telah dibuktikan dengan dilaunchingnya karya team mereka.
"Hasil dari karya ini, kami diajak oleh Pertamina untuk mengikuti pameran teknologi, dan kunjungan industri ke kilang Cilacap. Ini sebuah kebanggaan untuk team kami, berawal dari keinginan atau ide untuk memberikan kontribusi membantu masyarakat. Kini kami diberikan kesempatan untuk terus memperbaharui temuan kami, untuk bukan sekadar memberikan ide tapi merealisasikannya," kata Iqbal.
Menariknya lagi, sepuluh mahasiswa Jurusan Fisika USU ini tidak menambahkan bahan kimia dalam proses pembuatan karya mereka tersebut. Mereka benar-benar menuangkan ilmu Fisika dalam konsep sehingga mengenyampingkan tawaran atau bantuan orang lain yang menawarkan mereka untuk menggunakan bahan kimia.
"Kami tidak ingin meniru atau mengikuti orang lain, ini karya kami, konsep kami, jadi inilah kami dengan karya kami yang masih baru, belum ada di tempat lain ide ini," katanya.
Referensi : http://medan.tribunnews.com/2014/11/19/ini-dia-sepeda-motor-berbahan-bakar-air-karya-mahasiswa-usu
Sepeda motor standar dimodifikasi berbahan bakar bioetanol plus air. Sebanyak 500 mili air tampak diletakkan tepat di jok belakang, berdampingan dengan bioetanol di dalam sebuah tempat transparan.
Hebatnya, air tersebutlah yang digunakan untuk menjadi bahan bakar menembus 300 kilometer perjalanan. Team auto Physics (TOP) Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil melaunching sepeda motor berbahan bahan bioetanol plus air alias tanpa premium, dan sepeda motor berbahan bakar premium plus air untuk hemat premium, setelah beberapa tahun mengalami try and error di Biro Rektor USU, Rabu (19/11/2014).
Launching sepeda motor tersebut merupakan hasil support dari Pertamina yang akan segera mempatenkan karya mahasiswa Fakultas MIPA USU tersebut di Jakarta pekan depan.
"Ini menjawab tuntutan masyarakat, khususnya karena bbm naik, global warming dan krisis energi. Bukan kebetulan karena bbm yang baru saja naik, tapi ini merupakan kesadaran mahasiswa untuk segera menyelesaikannya sesegera mungkin yang kebetulan selesai dengan pasca dinaikkannya BBM," ujar Dr Tulus Ikhsan Nst, Dosen pembimbing, inventor TOP USU usai launching sepeda motor di hadapan pihak pertamina dan perwakilan rektor USU.
Menurutnya, tidak ada yang sia-sia walaupun sejak 2009 bergumul dengan peralatan yang tidak memadai, dan percobaan demi percobaan yang beberapa kali mengalami kegagalan.
Tapi teamnya yang terdiri dari sepuluh mahasiswa jurusan Fisika ini tidak mau berhenti mencoba hingga akhirnya berhasil menuangkan 100 persen ilmu Fisika untuk mengkonsep sepeda motor ajaib yang sebentar lagi akan dipatenkan dan dipamerkan oleh Pertamina.
"Kita mendapat sokongan dari Pertamina, Pertamina membiayai ide kami ini hingga akhirnya sepeda motor yang diciptakan untuk menjawab tuntutan masyarakat Indonesia khususnya kota Medan dapat segera terealisasi. Tidak menutup kemungkinan setelah dipatenkan dan mendapatkan paten granted, sepeda motor ini bisa layak dipakai semua orang," katanya.
Sementara itu M Iqbal, anggota TOP USU, mahasiswa semester 5, menuturkan tidak perduli pandangan orang sekelilingnya terhadap hasil karya teamnya yang dianggap sebelah mata karena pengerjaannya yang cukup memakan waktu. Pasalnya, hal itu kini telah dibuktikan dengan dilaunchingnya karya team mereka.
"Hasil dari karya ini, kami diajak oleh Pertamina untuk mengikuti pameran teknologi, dan kunjungan industri ke kilang Cilacap. Ini sebuah kebanggaan untuk team kami, berawal dari keinginan atau ide untuk memberikan kontribusi membantu masyarakat. Kini kami diberikan kesempatan untuk terus memperbaharui temuan kami, untuk bukan sekadar memberikan ide tapi merealisasikannya," kata Iqbal.
Menariknya lagi, sepuluh mahasiswa Jurusan Fisika USU ini tidak menambahkan bahan kimia dalam proses pembuatan karya mereka tersebut. Mereka benar-benar menuangkan ilmu Fisika dalam konsep sehingga mengenyampingkan tawaran atau bantuan orang lain yang menawarkan mereka untuk menggunakan bahan kimia.
"Kami tidak ingin meniru atau mengikuti orang lain, ini karya kami, konsep kami, jadi inilah kami dengan karya kami yang masih baru, belum ada di tempat lain ide ini," katanya.
Referensi : http://medan.tribunnews.com/2014/11/19/ini-dia-sepeda-motor-berbahan-bakar-air-karya-mahasiswa-usu
Comments
Post a Comment